Minggu, 02 Desember 2012

pengajaran model psi


PSI

BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran.
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran

B.   TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata ………………………………..
C.   JUDUL MAKALAH
PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTIONS
( Memberikan Instruksi Mandiri )
D.   BATASAN MASALAH
Adapun pembatasan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Pengertian Personalized System of Instructions
2.    Model Pembelajaran Personalized System of Instructions
3.    Cara Pengajaran Personalized System of Instructions

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Personalized System of Instructions
Personalized System of Instructions (PSI) merupakan pembelajaran berbasis personal atau individu siswa yang sudah dimodifikasi dengan sistem cooperative learning. PSI merupakan pembelajaran yang menggunakan sistem modular dimana siswa dibantu oleh seorang tutor yang dapat berupa guru atau teman satu kelasnya.
Sistem pengajaran Personalization System of Instruction (PSI) diterapkan pada suatu pelajaran yang lengkap. Pendekatan umumnya berdasarkan pada sebuah buku ajar dengan satuan pelajaran yang terdiri atas bacaan, pertanyaan, dan soal. Setelah mempelajari setiap bagian bahan dan menjalankan seperangkat pertanyaan yang berkaitan atau menyelesaikan berbagai kegiatan, siswa melaporkan kepada pengawas atau tutor bahwa siap untuk diuji tentang bagian tertentu dari bahan ajar.
Personalized System of Instruction (PSI) dalam pelaksanaannya sudah mencerminkan system pembelajaran individual, dengan beberapa modivikasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran sangat memperhatikan perbedaan individual.
B.    Model Pembelajaran Personalized System of Instructions
a.    Merumuskan sejumlah tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa
b.    Menentukan patokan penguasaan atau mastery pembelajaran yang akan dipelajari.
c.    Merumuskan satuan pelajaran byang merupakan pokok -pokok bahasa yang akan dipelajari daklam rangka mencapai tujuan.
d.    Pokok-pokok bahasa itu dipecah ke dalam bagian bagian lebih kecil sehingga dapat dipelajari secara tuntas.
e.    Prosedur pembelajaran ditentukan untuk dilakukan siswa dalam rangka mencapai tujuan.
Prosedur itu tercermin pada perumusan :
1.    Daftar tujuan pembelajaran pada satuan pelajaran
2.    Sejumlah saran belajar yang menekankan pada membaca materi tertulis atau materi lain.
3.    Sejumlah kegiatan belajar untuk memberikan rangsangan berpikir dan bimbingan belajar.
4.    Sejumlah soal tes yang berkaitan dengan tujuan daripada satuan pelajaran yang dipelajari tersebut.
5.    Setiap siswa mempelajari unit-unit pelajaran dengan kecepatan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
6.    Tes diikuti oleh seluruh siswa, dengan bantuan asisten untuk memeriksa hasilnya.
7.    Memberikan bimbingan kepada siswa yang belum menguasai materi penuh.
8.    Evaluasi sumatif pada saat seluruh unit selesai dipelajari untuk menentukan angka keberhasilan.
C.    Cara Pengajaran Personalized System of Instructions
1.      Penentuan tema
2.      Pembagian materi menjadi sub bab yang lebih kecil
3.      Pemberian modul yang harus dipelajari oleh siswa
4.      Tes awal :
Tes ini untuk menentukan siapa siswa yang menjadi tutor umtuk membimbing siswa lain yang belum tuntas.
5.      Tutor membimbing dan mempelajari bersama materi pelajaran yang dianggap belum tuntas. satu siswa boleh membimbing lebih dari satu siswa, sesuai dengan kondisi kelas.
6.      Siswa dan kelompoknya mempresentasikan materi dengan tekhnik tanya jawab materi.
7.      Tes awal. Tes ini masih dimungkinkan saling membantu antar siswa tutor dengan siswa yang lain.
8.      Tes akhir. Tes ini adalah tes akhir yang merupakan tes mandiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran di sekolah yang melibatkan siswa dengan guru akan melahirkan nilai yang akan terbawa dan tercermin terus dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup. Teknik pembelajaran Cooperative Learning dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa.